Minggu, 10 Oktober 2010

Penyakit yang Disebabkan oleh Virus

Penyakit Hewan yang Disebabkan Oleh Virus



Tetelo


Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam.

Menyerang : pencernaan

Virus : new castle disease virus (NCDV)

Penularan : Virus yang terbawa udara

Gejala :
• mengantuk
• kepala tertunduk
• Baru mau bangun atau bergerak kalau ada bunyi atau gerakan yang tiba-tiba (reaksi terkejut dan terpaksa)
• Pial dan jengger membiru
• Bulu kusam
• Nafsu makan terganggu
• Kurus
• Tinja pada permulaan penyakit berwarna putih seperti kapur dan padat, lambat laun menjadi encer dan hijau.
• kehilangan keseimbangan dalam berjalan
• memutar-mutarkan kepala
• berjalan berkeliling-keliling
• berjalan mundur
• kepala tergeletak
• lumpuh

Pengobatan :
• Pisahkan ayam yang sakit dari ayam lain yang sehat.
• Berikan obat pada ayam sudah terjangkit.

Pencegahan :
• Pelihara ayam dalam kandang terbatas, jangan memasukkan ayam luar sebelum dikarantina atau divaksin dan dipastikan tidak membawa sumber penyakit.
• Menjaga kebersihan kandang dan melakukan pemeliharaan yang baik.
• Melakukan vaksin pada ayam.

Mulut dan Kuku


Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau.

Menyerang : Tangan, kaki, dan rongga mulut

Virus : picorna-virus

Penularan :
• Virus yang terbawa oleh angin
• Persinggungan badan dengan hewan ternak yang sudah terinveksi
• Pakan ternak yang mengandung virus.

Gejala :
• suhu tubuh meningkat
• biasanya suhu tersebut akan turun setelah terbentuknya lepuh-lepuh. Lepuh-lepuh tersebut dapat ditemukan didalam mulut sehingga menyebabkan meningkatnya saliva dalam mulut sehingga terbentuk busa disekitar bibir. Lepuh tersebut juga dapat ditemukan pada ambing yang menyebabkan produksi susu turun dan kadang dapat menyebabkan keguguran. Pada tracak biasanya lepuh terjadi bersamaan dengan proses yang terjadi didalam mulut. Lepuh yang terjadi menyebabkan rasa sakit atau nyeri pada hewan yang menderita, sehingga menyebabkan hewan tersebut malas bergerak dan hanya mau berbaring.

Pengobatan :

Pencegahan : Memberikan vaksin terhadap hewan ternak



Rabies


Menyerang : sistem saraf pusat

Virus : Bovine Herves-virus tipe 1

Penularan : Melalu gigitan hewan yang terinveksi

Gejala penyakit dikenal dalam 3 bentuk :

1. Bentuk ganas (Furious rabies) Masa eksitasi panjang, kebanyakan akan mati dalam 2-5 hari setelah tanda-tanda terlihat.
Tanda-tanda yang sering terlihat :

• Hewan menjadi penakut atau menjadi galak.
• Senang bersembunyi di tempat-tempat yang dingin, gelap dan menyendiri tetapi dapat menjadi agresif .
• Tidak menurut perintah majikannya.
• Nafsu makan hilang dan air liur meleleh tak terkendali.
• Hewan akan menyerang benda yang ada disekitarnya & memakan barang, benda-benda asing seperti batu, kayu dsb.
• Menyerang dan menggigit barang bergerak apa saja yang dijumpai.
• Kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan.
• Ekor diantara 2 (dua) paha.

2. Bentuk diam (Dumb Rabies) Masa eksitasi pendek, paralisa cepat terjadi.
Tanda- tanda yang sering terlihat:
• Bersembunyi di temapat yang gelap dan sejuk
• Kejang-kejang berlangsung sangat singkat, bahakan sering tidak terlihat.
• Lumpuh, tidak dapat menelan, mulut terbuka.
• Air liur keluar terus menerus (berlebihan).

3. Bentuk Asystomatis.
Tanda- tanda yang sering terlihat:
• Hewan tidak menunjukkan gejala sakit.
• Hewan tiba-tiba mati

Tanda-Tanda Penyakit Anjing Gila Pada Kucing
Gejala atau tanda-tanda yang terlihat hampir sama pada anjing, seperti :

• Menyembunyikan diri, banyak mengeong.
• Mencakar-cakar lantai, menjadi agresif.
• 2-4 hari setelah gejala pertama biasa terjadi kelumpuhan, terutama di bagian belakang.

Pengobatan : -

Pencegahan : Memberikan vaksinasi rutin terhadap hewan peliharaan



Penyakit Avian Influenza (Ai)


Menyerang : Sistem pernafasan

Virus : H5N1

Penularan :
• Lewat makanan dan minuman yang tercemar oleh kuman
• Udara yang tercemar virus
• Lewat kotoran yang tercemar

Gejala :
Gejala timbulnya penyakit biasanya ditandai dengan terjadinya kematian mendadak dalam jumlah yang banyak (dapat mencapai 100%) yang ditandai dengan kematian yang meningkat secara drastis.Kematian terjadi secara perakut (sangat cepat) sehingga unggas yang terserang kebanyakan tidak/belum menunjukkan gejala klinis sebelum mati maupun perubahan patologis anatomis setelah mati.Hanya ±5 – 10% ayam yang terserang penyakit menunjukkan gejala yang cukup diagnostik untuk penyakit AI.

Gejala klinis yang terjadi pada Avian Influenza ini sangat bervariasi tergantung faktor inang yang diserang yaitu jenis, umur, kelamin, dan infeksinya. Selain factor inang, tipe virus influenza dan factor lingkungan juga menentukan. Beberapa virus dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya dalam suatu jenis dan tidak menular pada jenis lain.

Pada unggas liar yang terserang biasanya tidak menunjukkan gejala klinis. Gejala-gejala klinis yang tampak pada hewan yang terserang meliputi gejala pernafasan, enteric, reproduksi dan terganggunya system syaraf.

Pola kematian tergantung dari cara/tipe pemeliharaan unggas seperti pemberian air minum dengan nipple atau dengan paralon, jumlah ayam dalam satu kandang battery, model/cara pemberian pakan, dsb. akan sangat mempengaruhi pola penyakit dan kematian unggas.

Berikut beberapa gejala klinis pada berbagai jenis ayam :


• Pada ayam petelur.

a) Kasus akut/perakut.

1. Ayam terlihat mengalami depresi, nafsu makan turun dan terjadi kelemahan.

2. Terjadi diare putih kehijauan dan sangat encer.

3. Penurunan produksi telur dan adanya kerabang telur yang lunak.

4. Suhu tubuh meningkat (panas).

b) Kasus subakut (lebih lama sakitnya).

5. Ayam mengalami depresi berat yang ditandai dengan menundukkan kepala dan keluar lendir kental dari mulut.

6. Terjadi sianosis dan udema berat pada jengger dan pial.

7. Udema dibawah kulit kepala terutama sekitar pharynx (dagu).

8. Terdapat perdarahan petekial dan/atau ekimotik pada kaki.

9. Gangguan pernafasan seperti ngorok, keluar leleran (jernih – kental) dari mulut dan hidung.

• Pada ayam broiler.

a) Gejala klinisnya mirip pada ayam petelur seperti:

1. Ayam mengalami depresi yang ditandai dengan menundukkan kepala dan keluar lendir kental dari mulut, nafsu makan turun dan terjadi kelemahan.

2. Terjadi diare putih kehijauan yang sangat encer.

3. Terjadi sianosis dan udema berat pada jengger dan pial dan terdapat timbunan cairan udema dibawah kulit kepala dan sekitar pharynx (dagu) secara merata sehingga kepala nampak bengkak dan kebiruan.

4. Terdapat perdarahan petekial dan/atau ekimotik pada kaki.

5. Gangguan pernafasan, ngorok, keluar leleran (jernih – kental) dari mulut.

• Pada ayam buras.

Gejalanya mirip gejala klinis pada ayam petelur tetapi diikuti dengan adanya pembengkakan kepala yang ekstrim akibat adanya udema bawah kulit kepala secara merata. Sianosis terjadi merata pada bagian kulit kepala sehingga kepala ayam nampak bengkak dan berwarna kebiruan.

• Pada ayam buras arab.

Gejala klinisnya mirip seperti pada ayam petelur.

• Pada puyuh.

Pada puyuh yang terserang AI tidak terlihat adanya gejala-gejala klinis yang jelas, tanda-tanda penyakit yang dapat diamati antara lain:

1. Kematian mendadak dalam jumlah yang banyak.
2. Sebagain puyuh yang sakit terlihat mengalami depresi.
3. Ditemukan adanya telur dengan kerabang putih.
4. Penurunan produksi telur.

• Pada itik, angsa dan itik manila (menthok).

Gejala klinisnya tidak menciri dan ditandai dengan:

1. Kematian yang meningkat jumlahnya.
2. Itik sakit mengalami depresi, sebagian mengalami kelumpuhan dan kesulitan berjalan.
3. Kepala tremor dan ada sebagian mengalami tortikolis.
4. Terjadi penurunan produksi telur secara drastis.
5. Catatan: Itik cenderung lebih tahan dari pada ayam dan unggas yang lain.

• Pada burung merpati:

Gejala penyakitnya tidak menciri:

1. Terjadi kematian mendadak dalam jumlah yang banyak dan burung yang sakit terlihat mengalami depresi.
2. Kepala gemetar (tremor) diikuti dengan kelumpuhan kemudian kepala diletakkan dilantai dan mati.

Pengobatan : -

Pencegahan :
• Vaksinasi hewan unggas
• Membersihkan kandang secara teratur















Penyakit Pada Manusia yang Disebabkan Oleh Virus


Influensa

Menyerang : Saluran pernafasan

Virus : RNA dari famili Orthomyxoviridae

Penularan : Udara yang tercemar virus

Gejala :
• Demam mendadak
• Asma
• Pilek
• sakit kerongkongan
• batuk
• sakit otot
• sakit kepala
• bersin-bersin
• diare.

Pengobatan : mengunjungi dokter dan meminum obat flu

Pencegahan :
• Mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun
• Minumlah yang banyak karena air berfungsi untuk membersihkan racun



Campak


Menyerang : Kulit

Virus : virus campak atau morbili

Penularan : melalui perantara udara atau semburan ludah (droplet) yang terisap
lewat hidung atau mulut

Gejala :

1. dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi :
• Panas badan
• nyeri tenggorokan
• hidung meler ( Coryza )
• batuk ( Cough )
• Bercak Koplik
• nyeri otot
• mata merah ( conjuctivitis )

2. 2-4 hari kemudian :
• bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik)
• muncul ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol).

3. Pada puncak penyakit :
• Ruam meluas
• suhu tubuh mencapai 40° Celsius

Pengobatan : segala gejala yang muncul harus diobati, misalnya jika ditangani
dengan obat penurun demam, jika diare maka diberi obat untuk
mengatasi diarenya, jika batuk diatasi dengan mengobati
batuknya.

Pencegahan : paramiksovirusaksinasi campak



Poliomielitis


Menyerang : Anggota gerak

Virus : Poliovirus

Penularan : Kontak langsung dengan penderita

Gejala :
• demam
• merasa lemah
• nyeri kepala
• muntah
• Dalam 24 jam :
– terlihat kekakuan pada leher dan punggung
– Penderita terlihat mengantuk
– Iritabel
– Cemas
– kaku otot
– nyeri otot ringan.

Pengobatan : -

Pencegahan : Imunisasi



AIDS


Menyerang : Sistem kekebalan tubuh
Virus : Human Immunodeficiency Virus HIV

Penularan :
• Hubungan intim
• Transfusi darah yang terkontaminasi
• Penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi
• Ibu hamil/menyusui yang telah terjangkit

Gejala :
1. Pada saluran pernafasan :
• nafas pendek
• henti nafas sejenak
• batuk
• nyeri dada
• demam

2. Pada saluran Pencernaan :
• hilangnya nafsu makan
• mual dan muntah
• mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan
• mengalami diarhea yang kronik.

3. Berat badan tubuh :
• Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.

4. Pada sistem syaraf :
• Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat.
• Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, refleks tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

5. Pada sistem Integument (Jaringan kulit :
• Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit.
• mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities)
• kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak)
• Eczema atau psoriasis.

6. Pada saluran kemih dan Reproduksi pada wanita :
• Mengalami penyakit jamur pada vagina
• Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphilis
• peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal
sebagai istilah pelvic inflammatory disease (PID)
• mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).

Pengobatan : -

Pencegahan : Menghindari kontak langsung antara lapisan kulit dalam dengan
cairan tubuh yang mengandung HIV




















Penyakit Pada Tumbuhan yang Disebabkan Oleh Virus



TMV


Menyerang : Daun

Virus : Tobacco mosaic virus

Penularan :

Gejala : bercak-bercak kuning pada daun yang menyebar, seperti mosaik.

Pengobatan :

Pencegahan :



Tungro


Menyerang :

Virus : Rice Tungro Bacilliform Virus dan Rice Tungro Spherical Virus

Penularan : lewat serangga yang membawa virus

Gejala :
• tanaman tumbuh kerdil
• berkurangnya jumlah anakan
• Pelepah dan helaian daun memendek
• daun yang terserang berwarna kuning sampai kuning-oranye
• Daun muda berlurik atau strip berwarna hijau pucat sampai putih dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun

Pengobatan : -

Pencegahan :
• Cabut dan bakar tanaman yang sakit
• Tanam padi saat populasi wereng hijau dan
tungro rendah.
• Tanam serempak
• Penggunaan pestisida



Budok


Menyerang :

Virus : mycoplasm like organism (MLO)

Penularan : Disebarkan oleh serangga

Gejala :
• adanya benjolan-benjolan kecil pada permukaan atas dan bawah daun, serta batang
• penghambatan pertumbuhan vegetatif sehingga rumpun tanaman tidak bertambah besar
• permukaan batang menebal
• ruas batang memendek
• pada ketiak cabang tumbuh tunas-tunas berdaun keriput dan kerdil
• umpun tanaman yang terserang pertumbuhannya terhenti
• kanopinya cenderung mengecil.

Pengobatan :

Pencegahan :
• Menggunakan benih yang sehat dan bebas penyakit budog.
• Lakukan sortasi benih sebelum penanaman, untuk menyakinkan benih sehat dan bebas penyakit budog.
• Pengendalian dapat dilakukan secara teknis budidaya (khususnya pengolahan lahan, drainase yang baik).
• Lakukan pengelolaan kebun secara rutin terutama untuk memonitoring penyakit sehingga diketahui lebih dini gejala awal penyakit budog.
• Lakukan pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan inang penyakit Budog.
• Bila tanaman sudah terserang, lakukan pencabutan dan pembakaran tanaman yang sakit (eradikasi) yang akan menjadi sumber inokulum penyakit.
• Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida di persemaian, dengan cara merendam setek dalam fungisida (sebelum disemai).
• Gunakan fungisida pada tanaman setelah pemanenan bila pada kebun ada yang terserang penyakit budog.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar